Jumat, 05 September 2008

Doa, Jakarta.

td malam. malam ke6 ramadhan, aku menangis, dan lagi-lagi aku berada di titik terendah semangat hidupku. aku kalut, dan semangatku sepulang dari kosan seorang kawan td malam hilang semua.
di sini, di Bandung, hampir tidak ada orang yang bisa aku jadikan tempat berbagi, setidaknya sedikit mengurangi beban pikiranku tadi malam. Sahabatku yang paling bijak, Amalia Sekarjati, ada di Jakarta dan aku takbisa mengontaknya.
tapi kemudian setidaknya ada Nadya yang begitu baik dan pengertian berhasil membuatku lebih tenang.
sekarang mataku terlihat makin kecil saja karena bengkak akibat tangis td malam.

.....
td malam, sambil menangis aku menulis sebuah doa yang harusnya sekarang sudah ter-posted di blog ini, tp kemudian aku ga kuat dan akhirnya nangis sampai tertidur tanpa ada backup.. laptop-ku habis batre dan akhrnya hilanglah tumpah-pikiran-ku td malam.

yang pasti, aku masih ingat baris2 doa terakhir td malam...

Ya Allah, hanya satu permintaanku ya tuhan:
aku ingin pulang ke rumah keluargaku di jakarta hari lebaran nanti, bersukacita, bermaafan, juga lebaran tahun depan dan seterusnya, sampai aku MATI...

Ya Allah, sayangi kami, beri keluarga kami cahayaMu, dan jagalah kami terus selalu berempat..

aku sayang mereka yang ada di jakarta..Dek Bening, Mama, Papa...
amin.



_________________________________________________________________
to nadia-rayhana dan imaz, thanks for your support. i'd be on the nuspaper this morning found dead if you didnt calm me down.

Tidak ada komentar: