Rabu, 11 Februari 2009

Turut Berdukacita buat GD07

*Attention to all readers!
berikut ini bukan maksud gw sotoy-sotoyan mungkin temen2 dari GD sendiri lebih tau daripada gue. yang pasti gw bisa nulis ini hasil kehadiran gw waktu Konferensi Pers di Gedung ANNEX ITB.




kemarin, 10 Februari 2009 gue dateng ke Konferensi Pers dari ITB tentang meninggalnya Dwi Yanto, salah satu anak Geodesi dan Geomatika angkatan 2007 saat dia mengikuti Osjur (ospek jurusan) yang diselengarakan Ikatan Mahasiswa Geodesi (IMG-ITB).
Gue sebetulnya ga ada kepentingan langsung sehingga harus hadir di konpers ini. tapi ada temen gue si Yunus yang anak Boulevard ITB (salah satu majalah kampus ITB) ngajak gw buat ngeliput konpers ini.

sebetulnya, dari konpers yang gw hadiri itu, gw berkesimpulan bahwa:
Dwi Yanto meninggal memang sudah takdirnya akan tetapi terjadi di tempat yang salah yaitu, osjur, apalagi ternyata setelah ditemukan bahwa osjurnya ilegal (yah sebetulnya ospek atau di ITB disebut OS-Orientasi Studi tu memang ilegal dan udah ga ada, dan namanya ganti jadi yah biasanya PP atau program penerimaan, tp gw kurang tau ttg osjur geodesi(GD) ini. Yang pasti, di konpers ITB menyatakan bahwa osjur ini: ILEGAL)

dan cerita ini menjadi demikian seru karena Dwi meninggal saat os, jadi terkesan seperti institusi di Jatinangor sana yang prajanya pada mati karena disiksa senior. padahal kasus Dwi ini berbeda. Dwi meninggal karena memang dia sakit, dan tidak kuat menjalani osjur. osjur Geodesi(GD) dan Geologi (GL ya?) terkenal berat, juga katanya Sipil dan Mesin pun begitu.
no wonder, nanti mereka pun kalau sudah kerja bakal berat kerjanya (di lapangan).
menurut keterangan Rektorat ITB, Dwi sudah diperiksakan kesehatannya sejak mengeluh sakit, tapi si tim kesehatannya ini (Atlas Medical Pioneer dari FK UNPAD) menyatakan Dwi sehat-sehat saja. hal ini aneh. meskipun begitu, Dwi tetap dipisahkan dr rombongan dan diistirahatkan di basecamp panitia.

..berhubung ceritanya banyak bumbu waktu konpers..
pada intinya, begitu Dwi diistirahatkan, justru Dwi semakin parah, badannya mendingin dan keluar busa kekuningan dr mulutnya.waktu ditanya apa dia mau pulang atau engga, Dwi bilang mau pulang.
Dwi tidak sadarkan diri sehingga akhirnya dibawa ke RS Borromeus - Dago,Bandung. sampai di RS, Dwi sudah dalam keadaan meninggal.

sekali lagi, Dwi meninggal bukan karena disiksa ditendang2i dipukuli..tp memang dia sakit.

yang jadi bumbu cerita ini..
1. IMG sudah diberi peringatan Biro Kemahasiswaan sebanyak 6x untuk membubarkan osjur.namun tetap diteruskan
2. kegiatan outbond di lembang yang merupakan bagian dari osjur IMG, acara dimana Dwi meninggal tidak sepengetahuan pihak fakultas dan ITB. Ketua Prog. Studi Geodesi dan Geomatika hanya asal tanda tangan tanpa mengetahui kegiatan macam apa yang akan dilaksanakan di lembang tersebut. selain itu surat ijin tersebut tidak di teruskan kepada Dekan Fakultas dan kemudian Kemahasiswaan sebagaimana prosedur perijinan kegiatan kemahasiswaan yang berlaku di ITB. Ka.Prodi Geodesi tersebut kabarnya dipecat dari ITB.
3. 53 Alumni GD yang datang pada acara tersebut dianggap ITB ikut andil dalam terjadinya masalah ini. acara ini sudah tentu ilegal, dan sebagaimana biasa SWASTA (mahasiswa tingkat akhir) dan alumni seringkali menjadi raja dan mengompor-ngompori acara kaderisasi. ITB rencananya akan mem-blacklist ke53 alumni tersebut dari ITB (misal urusan legalisir ijasah, cetak transkrip, dsb..) kecuali mereka dapat membuktikan bahwa mereka tidak berkontribusi apa2 dalam acara tsb.
4. Seluruh anak GD angkatan 07 dianggap melakukan kesalahan karena mengikuti acara ini, dan akan diberikan sanksi (sanksi apaan ya yang massal 1 angkatan gituh??).
FYI,Seluruh anak ITB diawal sejak diterimanya dia masuk ke ITB diberi surat pernyataan bahwa dia ga akan mengikuti kegiatan politik praktis, kegiatan OS, kaderisasi dan semacamnya yang diadakan sekelompok mahasiswa.kalo tetep bebel, bakal dikasi sanksi entah itu DO, skors..dsb..fiuh.
5. Panitia akan diperiksa seluruhnya, seberapa besar kadar kesalahannya. tapi yang paling sering disebut2 ada 3: Ketua IMG, Ketua Panitia OS & Korlap acara di lembang itu. kalo di konpers dibilang akan ada sanksi DO untuk yang ditemukan punya kadar kesalahan paling tinggi. tapi, temen gw td blg mereka cuma kena sanksi skors (alhamdulillah lah ya kalo ga ada DO-DO an..)
6. Keluarga Dwi tidak bersedia diadakan autopsi atas Dwi, ITB menghormati keputusan ini, walaupun sebetulnya tampak ITB dan tentu kita semua ingin menemukan kebenaran.
"ini sudah jalannya..",kata ayah Dwi kepada wakil rektor ITB.
7. IMG pernah dibekukan sejak 2005 dan berakhir pada sekitar Oktober 2007. kata Rektorat ITB, IMG termasuk himpunan yang mbethik selain Geologi.
akibat kasus ini, IMG dibekukan kembali oleh kemahasiswaan ITB hingga waktu yang tidak terbatas.


duh trus apalagi ya bumbunya?
gw tdnya udah niat sebelum masuk ruang konpers mau nulis di blog ttg ini, dgn harapan gw punya cerita lebih akurat yang bisa gw share ke temen2 semua.
tapi ternyata ceritanya memang cuman segitu, cuma sebanyak yang gw tulis di atas aja. atau mungkin ada bumbu lain cerita ini yang kelupaan sama gue.
konpers tgl 10/2/09 kemaren malah justru bikin gw ga bisa cerita, bukan gw ga mau, tp justru gw cuma dapet intisari nya aja.
masalah kasus ini kemana-mana, pihak yang bertanggung jawab banyak, jadi gabisa dengan mudah diceritain.

pokoknya gw udah berusaha menyampaikan apa yang gw ketahui dan gw dapat dari konpers kemarin.

Semoga arwah teman kita Dwi Yanto di berikan tempat yang layak di sisi-Nya.

kira-kira segitu dulu yah yang bisa gw sampaikan, semoga pertanyaan "Gimana, Gem konpersnya??jadi cerita yang sebenarnya gimana??ceritain dong gem??" bisa terjawab yah.,

3 komentar:

Blog Watcher mengatakan...

ATAS NAMA PENDIDIKAN

Putih kapas dapat dilihat, putih hati berkeadaan. Demikianlah keadaanku kini, terbujur kaku di pusaran pembaringan dengan taburan do'a di atasnya. Ya.. memang... aku telah mati!! aku harap... Janganlah engkau terkejut karenanya... aku adalah mayat korban kekerasan atas nama pendidikan.


Tahun 2008... aku putuskan untuk memulai perjalanan panjangku. Teknik Geodesi ITB menjadi pijakan utamaku. ITB.. salah satu Universitas besar... Impianku, ku mulai dari sana.


Berjuta harapan dan terpaung jelas di kampus itu, menjadi orang besar di Indonesia... Tujuanku dapat mengarungi maghligai bahagia di masa yang akan datang.


Tetapi... apa daya...

rencana tinggalah rencana. Semua sia-sia belaka, ketika ku tahu kekerasan tindakan legal disana. Dengan sangat terpaksa, satu persatu mimpi indahku terpaksa ku tanggalkan. Mimpiku membuatku terluka. Mimpiku membuat aku menderita. Aku kecewa... kecawa... sangat kecewa...


Di ITB, aku hanyalah sansak hidup yang berada dalam arena tinju pendidikan Universitas. Mereka bebas menamparku, meraka bebas menginjakku, mereka bebas memukulku, mereka meludahiku... mereka bebas melalukan kekerasan... semua demi nama pendidikan...


Feb 2009... dengan berat hati, kuputuskan mengakhiri perjalananku. Ku tutup mataku... Ku hembuskan nafas terakhirku...

Ku gantung mimpiku... Semua sia-sia... semua kosong belaka...


sumber:http://asyiknyaduniakita.blogspot.com/

gema satria mengatakan...

ini siapa yang tulis?

gw ga mendengar ada kekerasan sih di ITB, tp gw juga masih tpb ya ga ngerti osjur bentuknya kaya apa.

tp gw sih yakin di itb ga ada model skit jiwa kaya di jatinangor sana, maap2 aja deh.

DIAN PUTRI mengatakan...

aduh ya, jangan sampe kejadian kaya gini terulang lagi deh.
kesian kan orang-orang yang ga bersalah dan ga tau apa-apa,
jadi keseret-seret gara-gara oknum yang tidak bertanggung jawab.

btw, salam kenal :)